Larangan-Larangan di Jepang yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Liburan!

Penulis : Moza

Dibuat : 2025-11-13

Sebelum kamu berangkat ke Jepang, penting banget untuk memahami berbagai larangan dan aturan sosial yang berlaku di sana. Jepang dikenal dengan budaya disiplin, sopan santun, dan tata krama yang kuat. Bahkan hal kecil seperti berbicara keras atau menaruh sumpit di tempat yang salah bisa dianggap tidak sopan.

Dengan memahami berbagai larangan di Jepang, kamu bukan hanya menghormati budaya setempat, tapi juga akan menikmati perjalanan yang lebih nyaman. Yuk, simak panduan lengkapnya agar kamu bisa berwisata tanpa melanggar aturan dan tetap terlihat sopan di mata warga Jepang!

1. Dilarang Merokok Sembarangan di Tempat Umum

Di Jepang, kamu tidak boleh merokok sembarangan di jalan atau area publik. Pemerintah menetapkan aturan ketat mengenai area merokok, dan biasanya hanya diperbolehkan di tempat tertentu seperti smoking area di stasiun, taman, atau gedung. Jika kamu melanggar, bisa terkena denda hingga ¥20.000 (sekitar Rp2 juta).

Aturan ini dibuat demi menjaga kenyamanan dan kebersihan udara di ruang publik. Jadi, pastikan kamu memperhatikan tanda larangan merokok sebelum menyalakan rokok, ya. Cari area yang disediakan agar tidak menyinggung warga lokal.

2. Jangan Bicara Keras di Transportasi Umum

Transportasi umum di Jepang seperti kereta, bus, dan subway terkenal dengan suasana yang tenang. Masyarakat Jepang sangat menghargai ketenangan, sehingga berbicara keras atau menerima panggilan telepon di dalam kendaraan umum dianggap tidak sopan.

Kalau kamu ingin ngobrol, lakukan dengan suara pelan atau tunggu sampai kamu turun. Selain itu, pastikan ponselmu dalam mode silent agar tidak mengganggu penumpang lain. Dengan begitu, kamu bisa ikut menjaga suasana nyaman selama perjalanan.

3. Jangan Menancapkan Sumpit ke Nasi

Salah satu larangan penting saat makan di Jepang adalah menancapkan sumpit tegak lurus ke dalam nasi. Kebiasaan ini menyerupai ritual kematian dan dianggap membawa sial. Begitu pula dengan memindahkan makanan langsung dari sumpit ke sumpit, yang juga berkaitan dengan prosesi pemakaman

Sebagai gantinya, letakkan sumpit di atas dudukan khusus (hashioki) ketika tidak digunakan. Sikap ini menunjukkan rasa hormat dan pemahaman terhadap budaya makan di Jepang. Selain itu, cara ini juga menjaga meja tetap bersih dan rapi.

4. Jangan Memberi Tip

Berbeda dengan banyak negara lain, di Jepang memberi tip justru bisa membuat penerimanya merasa tersinggung. Masyarakat Jepang beranggapan bahwa pelayanan yang baik adalah bagian dari pekerjaan mereka, bukan sesuatu yang harus diberi imbalan tambahan.

Jika kamu ingin menunjukkan rasa terima kasih, cukup ucapkan “Arigatou gozaimasu” dengan senyum tulus. Ini sudah dianggap bentuk apresiasi yang sopan dan beradab. Jadi, simpan uang tip-mu dan gantikan dengan ucapan terima kasih yang hangat.

5. Jangan Sembarangan Memotret Orang

Privasi adalah hal yang sangat dijunjung tinggi di Jepang. Oleh karena itu, kamu tidak boleh memotret orang tanpa izin, terutama anak-anak, petugas, atau peziarah di kuil. Beberapa tempat wisata juga memiliki tanda larangan fotografi, jadi pastikan kamu memperhatikan papan informasi sebelum mengambil foto.

Kalau kamu ingin memotret seseorang, mintalah izin dengan sopan. Ucapkan “Shashin o totte mo ii desu ka?” yang berarti “Boleh saya ambil foto?” Dengan cara ini, kamu menunjukkan rasa hormat dan menghargai privasi orang lain.

Bonus Tip: Selalu Patuhi Guide Lokal

Guide lokalmu adalah "penyelamat" selama kamu di Jepang. Mereka tahu apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan. Jadi, selalu dengarkan arahan mereka dan jangan melawan. Mereka juga bertanggung jawab atas keselamatanmu, jadi kerja sama yang baik akan membuat liburanmu lebih nyaman.