Peran Jumlah Wisatawan Asing dan Nilai Tukar dalam Sektor Pariwisata Indonesia

Penulis : Nurul

Dibuat : 2025-05-21

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Selain menyumbang devisa negara, sektor ini juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Dua faktor yang sangat memengaruhi performa sektor pariwisata adalah jumlah wisatawan asing (wisman) yang datang ke Indonesia serta nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing.

1. Jumlah Wisatawan Asing sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
   Peningkatan jumlah wisatawan asing secara langsung meningkatkan pendapatan dari berbagai sektor pendukung pariwisata, seperti perhotelan, kuliner, transportasi, jasa tour & travel, hingga UMKM yang menjual produk-produk lokal. Wisman cenderung membelanjakan uangnya dalam jumlah besar selama tinggal di Indonesia, sehingga pertumbuhan wisatawan asing berarti suntikan ekonomi bagi berbagai daerah tujuan wisata seperti Bali, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Raja Ampat, dan lainnya.

   Berdasarkan data BPS, kunjungan wisatawan mancanegara terus mengalami peningkatan pasca pandemi. Hal ini menandakan pulihnya kepercayaan global terhadap destinasi wisata Indonesia.

2. Nilai Tukar yang Kompetitif: Daya Tarik Tambahan
   Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD) dan euro, turut berperan penting dalam menarik wisatawan asing. Ketika nilai tukar rupiah melemah, biaya wisata di Indonesia menjadi relatif lebih murah bagi wisatawan asing, sehingga daya tarik untuk berkunjung pun meningkat. Namun demikian, fluktuasi nilai tukar juga dapat berdampak pada pelaku industri pariwisata yang mengandalkan bahan baku atau logistik dari luar negeri. Oleh karena itu, keseimbangan dalam nilai tukar tetap diperlukan agar sektor ini bisa tumbuh stabil dan kompetitif.

3. Sinergi Pemerintah dan Swasta dalam Menarik Wisman
   Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif gencar mempromosikan destinasi unggulan Indonesia di berbagai negara melalui pameran internasional, promosi digital, serta pembukaan aksesibilitas dan infrastruktur. Di sisi lain, pelaku swasta seperti travel agent, maskapai, dan pengelola destinasi wisata juga memiliki peran besar dalam menciptakan pengalaman wisata yang berkualitas. Inovasi seperti paket wisata tematik, digitalisasi layanan perjalanan, serta pengembangan wisata berbasis komunitas (community-based tourism) menjadi strategi penting dalam mempertahankan daya saing pariwisata Indonesia.